17 Agustus 2011 pada 10:00 (Azab, Bani Israil, Bani Nadhir, Bani Quraisy, Bani Quraizhah, Hati, Kafir, Kisra Abruiz, Pendengaran, Penglihatan, Raja Heraclius)
Tags: abu jahal, abu lahab, arab, azab, azab akhirat, azab dunia, badar, bani nadhir, bani quraisy, bani quraizhah, bank, benci, cap, cemburu, dakwah, dengki, ekonomi, hati, hawa nafsu, ibadat, inad, jagung, jahat, juhud, jumud, ka'ab bin al asyrah, kafir, kisra abruiz, kolot, kufur, madinah, materai, mekkah, mufakat, murka, peglihatan, peladang, pendengaran, penutup, permusuhan, persia, raja besar, raja heraclius, riba, sa'ad bin abu waqash, segel, suria, tajwid, tertutup, umar bin khatab, wahyu, yahudi
Beranda > AL BAQARAH (1-141) > Ayat 6-7
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Telah dicap (dimaterai) oleh Allah atas hati mereka dan atas pendengaran mereka, dan atas penglihatan mereka ada penutup….” (pangkal Ayat 7).
Lantaran sikap mereka yang demikian, kesombongan, Juhud (menentang), Inad (keras kepala), maka hati dan pendengaran mereka telah dicap (dimaterai) oleh Tuhan. Atau telah disegel. Artinya kekafiran itu telah menjadi sikap hidup mereka. Tidak bisa dirubah lagi.
Baca entri selengkapnya »
Tinggalkan sebuah Komentar
17 Agustus 2011 pada 10:00 (Kafir, Musyrikin, Yahudi)
Tags: al hadiid, amal, bani israil, berhala, dengki, hasad, iri, juhud, kafir, kisra abruiz, kuffar, kufur, madinah, mekkah, percaya, persia, petunjuk, quraisy, raja besar, raja heraclius, raja', riba, syam, takwa, yahudi
Beranda > AL BAQARAH (1-141) > Ayat 6-7
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau percaya (kafir), sama saja atas mereka, apakah engkau beri peringatan kepada mereka, ataupun tidak engkau beri peringatan, namun mereka tidaklah akan percaya” (Ayat 6).
Pada Ayat-ayat yang tersebut di atas telah ditunjukkan bahwa orang yang akan bisa mendapat petunjuk ialah orang yang bertakwa, yaitu orang yang telah menyediakan dirinya buat percaya. Dia telah membuka hatinya untuk menerima petunjuk itu, sehingga selangkah demi selangkah, sesyarat demi sesyarat dapat mereka penuhi sehingga akhirnya beroleh buat meneruskan dengan amal: pertama amal beribadat sembahyang kepada Tuhan, kedua amal murah hati dan murah tangan memberi kepada sesama manusia. Tetapi orang yang kafir, sukarlah buat dimasuki oleh petunjuk itu.
Baca entri selengkapnya »
Tinggalkan sebuah Komentar